Good

Sabtu, 19 September 2015

DRAMA

Pengertian Drama :

Drama adalah karangan yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia dalam bertingkah laku yang dipentaskan dalam beberapa babak. Seni drama sering disebut seni teater.

 
Adapun pembagian jenis -jenis drama akan dijelaskan sebagai    berikut :

  1. Drama dibedakan berdasarkan penyajian lakon
    • Tragedi yaitu sebuah drama yang penuh dengan keedihan
    • Komedi yaitu sebuah drama yang menghibur dan penuh dengan kelucuan 
    • Tragekomedi yaitu sebuah drama yang didalamnya terdapat perpaduan antara komedi dan tragedi
    • Opera yaitu sebuah drama yang percakapan atau dialognya dinyanyikan dengan iringan musik
    • Melodrama yaitu sebuah drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi musik atau melodi
    • Farce yaitu sebuah drama yang nyaris serupa dengan dagelan, namun tidak sepenuhnya dagelan
    • Tablo yaitu sebuah drama yang lebih mengutamakan gerak dimana para pelakon drama tidak mengucapkan dialignya tetapi cukup dengan melakukan gerakan-gerakan.
    • Sendratari yaitu jenis drama yang menggabungkan antara seni tari dan seni drama
  2. Pembagian jenis drama berdasarkan sarana pementasannya 
    • Drama panggung yakni jenis drama yang dimainkan diatas panggung
    • Drama radio yakni sebuah drama yang tidak bisa diraba dan dilihat, namun bisa didengarkan oleh para penikmat drama
    • Drama televisi yakni jenis drama yang nyaris sama dengan drama panggung, namun perbedaannya hanya tidak bisa diraba.
    • Drama film yakni jenis drama yang menggunakan layar lebar yang biasanya dipertunjukkan di bioskop-bioskop
    • Drama wayang yakni jenis drama yang diiringi dengan pagelaran wayang
    • Drama boneka yakni sebuah jenis drama dimana para tokohnya diilustrasikan dengan boneka dan dimainkan oleh beberapa orang.
  3. Pembagian jenis drama berdasarkan ada dan tidaknya naskah drama
    • Drama modern yaitu sebuah jenis drama yang menggunakan naskah dimana drama ini bertolak dari hasil sastra yang tersusun untuk pementasan
    • Drama tradisional atau klasik yaitu jenis drama yang tidak menggunakan naskah drama dan drama ini bersumber dari tradisi suatu masyarakat yang sifatnya improvisatoris dan spontan.
Adapun jenis drama berdasarkan ada dan tidaknya naskah drama dapat dibagi kedalam beberapa kelompok, yaitu :
  1. Drama Modern
    • Konvensional atau sandiwara ialah sebuah drama yang bertolak dari para pelaku atau tokoh drama yang disajikan secara konvensional
    • Kontemporer atau teater mutakhir ialah sebuah drama yang mendobrak kovensi lama & penuh dengan pembaharuan, penyajian baru, gagasan baru, ide-ide yang baru, juga penggabungan konsep barat & timur.
  2. Drama Tradisional
    • Drama wayang seperti wayang golek, wayang kulit, wayang orang dll.
    • Drama rakyat seperti ketoprak dan randai 
    • Drama tutur yang diucapkan dan belum diperankan seperti dalang jemblung dan kentrung
    • Drama bangsawan yang dipengaruhi oleh konsep teater Barat dan ditunjang juga dengan pengaruh tradisi melayu & timur tengah seperti contoh: komedi stambul dan bangsawan.

    • Unsur-unsur drama
    •  Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama
    • Alur yaitu jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama mulai babak pertama hingga babak terakhir
    • Tokoh drama atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama atau peran utama disebut primadona sedangkan peran pembantu disebut figuran
    • Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Watak protagonis adalah watak (periku) baik yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : penyabar, kasih sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah, baik hati dan sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku) jahat yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan sebagainya
    • Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa dalam cerita   drama
    • Amanat drama adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton. Amanat drama atau pesan disampaikan melalui peran para tokoh drama.
  Contoh teks drama :
Zaman
Karya   : Sri Kuncoro
                                      

Ibu       :   Ayah, sepertinya hujan akan turun. Lihatlah mendung itu gelap sekali. Di   
Ayah    :   Tenanglah Bu. Mereka, ‘kan sudah dewasa.
Ibu       :   Tapi, ‘kan tidak biasanya mereka pulang terlambat. Lagi pula mendung  
Ayah    :   Mereka toh bisa berlindung, jika nanti hujan turun dengan lebat.
Ibu       :   Ah, Ayah selalu begitu!
Ayah    :   Ah, Ibu juga selalu begitu!
                (Keduanya diam, lalu anak ke-2 memasuki pintu panggung)
Ibu       :   Kenapa pulang terlambat, Man? Sudah makan siang, Nak?
Anak 2 :   Sudah Bu. Tadi, ada demo yang menghambat lalu lintas.
Ayah    :   Demo tentang apa dan oleh siapa?
Anak 2 :   Tidak tahu, Ya. Saya tidak peduli demo macam apa dan oleh siapa.
                 (Masuk ke kamar, ganti baju, dan keluar lagi).
Ibu       :   Kau mau kemana lagi, Man?
Anak 2 :   Voli, Bu. Ada latihan di stadion.
Ibu       :   Mendung begitu gelap, kakakmu belum pulang. Carilah dulu!
Anak 2 :   Saya sudah terlambat, Bu. Lagi pula Kakak pasti bisa menjaga diri.
Ibu       :   Hujan akan segera turun. Nanti dia terjebak hujan. Jemputlah dulu!
Anak 2 :   Bu, saya sudah berumur 19 tahun. Jadi, saya rasa, Kakak juga sudah   
Ayah    :   Man, jangan kasar kepada ibumu!
                (Anak 1 mendadak nyelonong masuk dan menghempaskan tubuhnya ke   
Anak 2 :   Tuh, Bu, Putri Cinderela sudah kembali ke istana. Saya pergi dulu!
Anak 1 :   Reseh, lu!
Anak 1 :   Biasalah, Bu, memperjuangkan keadilan.
Ayah    :   Keadilan macam apa?
Anak 1 :   Keadilan bagi rakyat jelata. Sekarang ini, ya, segala kepentingan umum            
Ibu       :   Kau berurusan dengan polisi?
Anak 1 :   Demi keadilan, Bu.
Ibu       :   Jangan macam-macam kamu, ya,!
Anak 1 :   Ibu jangan khawatir. Jangan panik seperti itu!

                mana anak-anak?
                begini dahsyat.
                bukan balita lagi.
                 sofa)
Ibu       :   Dari mana kau, Martha?
                sudah dimanipulasi oleh kepentingan golongan dan orang-orang tertentu.
                Tadi, ya, seandainya  tidak ada bentrok dengan polisi, kami sudah bisa
                menembus gedung yang angkuh itu.
Setelah membaca kutipan naskah di atas maka kita dapat mengetahui  unsur-unsur intrinsiknya, yaitu :

  • Tema             : kehidupan sosial
  • Tokoh            : Ayah, Ibu, Anak 1(Maman), Anak 2 (Martha)
  • Watak tokoh : Ibu berwatak khawatir dan penyayang, Martha berwatak pembela keadilan
  • Amanat        : jika ingin beraktivitas setelah pulang sekolah (kuliah) sebaiknya izin dahulu  kepada orang tua agar mereka tidak khawatir
  • Latar             : Dalam rumah ketika hujan akan turun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar