Pengertian Resensi dan Unsur-Unsur Resensi| :
Pengertian Resensi adalah sebagai karangan
yang berisi ulasan terhadap karya, baik berupa buku, film, atau album. Definisi Rensensi menurut para ahli adalah suatu karangan yang berisi penilaian terhadap buku atau karya seni. Resensi
ditulis untuk memperkenalkan buku atau karya seni itu kepada masyarakat
pembaca dan membantu mereka dalam memahami atau bahkan memilihnya .
Unsur-Unsur Resensi
1. Identitas Buku, Identitas buku meliputi judul, nama pengarang,
nama penerbit dan alamatnyam nomor edisi, dan ketebalannya. Identitas
buku dapat juga meliputi ukuran buku, warna dan ilustrasi jilid. Akan
tetapi, dalam kepentingannya dengan penulisan resensi hal itu jarang
sekali dimunculkan
2. Ikhtisar Buku, Ikhtisar buku disusun berdasarkan pokok-pokok
isi buku. Akan tetapi, karena buku yang akan anda resensi itu berua
novel maka cara menentukan pokok-pokok tidak sama dengan buku nonfiksi.
pokok-pokok isi novel dapat ditentukan berdasarkan keadaan ataupun
peristiwa-peristiwa penting.
3. Kepengarangan, Sosok pengarang sering diceritakan dalam
resensi novel. Hal itu terutama berkaitan dengan latar belakang,
keahlian, sikap-sikap, dan karya-karyanya. Bagian-bagian tersebut
diceritakan secara ringkas dan umumnya tidak melebihi satu paragraf.
Sosok pengarang umumnya dicantumkan di halaman pertama atau dibagian
belakang novel itu. Dari sanalah anda dapat berbicara tentang unsur
kepengarangan. Untuk pengarang yang sudah terkenal, anda dapat
membacanya dari sumber-sumber lain. Dari internet pun anda bisa
memperoleh informasi lebih lengkap lagi
4. Keunggulan dan Kelemahan, Keunggulan dan kelemahan dalam resensi dapat berkaitan dengan unsur-unsur novel.
Terhadap unsur-unsur itu, anda memberikan penilaian, baik itu
berdasarkan kesedarhanaan, kejelasan kekhasan, pengusaan masalah, dan
aspek-aspek lainnya yang ditentukan sendiri.
Contoh Resensi :
Judul : Sang Pemimpi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : PT Bentang Pustaka
Halaman : x + 292 Halaman
Cetakan : ke-14, januari 2008
ISBN: 979-3062-92-4
2. Pratinjau
Buku ini dapat dikatakan buku yang luar biasa hasil karya Andrea Hirata
seorang penulis buku ternama. Hal yang luar biasa bisa kita lihat dari
penyampaian alur cerita dan juga gaya bahasa yang ditulis dengan sangat
baik. Gaya bahasa ini mampu dikemas sangat baik dari awal hingga akhir
cerita. Jika ditinjau dari unsur intrinsiknya bisa dibilang novel ini
tanpa celah. Di setiap peristiwa dalam buku ini Andrea dapat
menggambarkan karakteristik dan juga deskripsi yang sangat kuat pada
setiap karrakter yang ada. Bahasa yang digunakan dalam buku ini pun
sangat menarik, dengan dibumbui ragam kekayaan bahasa dan imajinasi yang
sangat luas. Novel ini menunjukkan kekayaan bahasa sekaligus juga
keteraturan berbahasa Indonesia. Dimulai dari istilah- istilah yang
saintifik, humor metaforis, hingga dialek dan sastra melayu bertebaran
di sepanjang halaman buku novel ini. Mulanya, cerita ini lebih bernuansa
komikal dengan latar kenakalan remaja . Canda tawa khas siswa SMA
sangat kental dalam novel ini. Namun jika lebih dalam menjelajahi setiap
makna kata akan terasa betapa kuat karakter yang muncul di tiap-tiap
tokohnya. Terlebih ketika Andrea membawa kita ke dalam kenyataan hidup
yang harus dihadapi tokoh Ikal yang mimpinya seakan sudah mencapai titik
kemustahilan, dan dengan sensasi filosofis Andrea berhasil kembali
membangkitkan obor semangat meraih mimpi dan menekankan begitu besarnya
kekuatan mimpi Ikal yang akhirnya dapat berhasil mengantarkannya ke
Sorbonne, kota impiannya.
Tidak hanya bicara masalah mimpi novel ini Andrea juga mencitrakan kebijaksanaan seorang ayah yang luar biasa. Walaupun dalam keterbatasan sang ayah terus menerus mendukung mimpi anaknya. Keadaan ini membuat cerita dalam buku novel ini semakin seru dan juga mengharukan. Seorang ayah yang sangat sabar dan juga anaknya yang sangat menghormati ayahnya menjad penyempurna dalam buku novel ini membuat novel ini sangat layak untuk dibaca dan kaya akan pesan pesan moral
3. Kelebihan dan Kelemahan
1) Kelebihan
Kelabihan dari novel ini bisa dilihat dari dari segi kekayaan bahasa dan
kekuatan alur yang mengajak pembaca masuk dalam cerita hingga merasakan
tiap latar yang terdeskripsikan secara sempurna. Hal ini tak lepas dari
kecerdasan Andrea memainkan imajinasi berfikir yang dituangkan dengan
bahasa-bahasa intelektual yang sangat berkelas. Andrea juga menjelaskan
tiap detail latar yang mem-background-i adegan demi adegan yang ada,
sehingga pembaca akan selalu menantikan dan menerka-nerka setiap hal
yang akan terjadi. Selain itu, kelebihan daripada novel ini yaitu
kepandaian Andrea dalam mengeksplorasi karakter-karakter sehingga
kesuksesan pembawaan yang melekat dalam karakter tersebut begitu kuat.
2) Kelemahan
Pada dasarnya novel ini hampir tidak punya kelemahan. Hal ini disebabkan
karena penulis dengan cerdas dan apik menggambarkan keruntutan alur,
deskripsi setting, dan eksplorasi kekuatan karakter. Baik jika ditinjau
dari segi kebahasaan hingga sensasi yang dirasakan pembaca sepanjang
cerita, novel ini dinilai cukup untuk mengobati keinginan pembaca yang
haus akan novel yang bermutu.
4. Nilai Buku
Nilai Moral
Nilai moral yang terdapat pada novel ini terasa sangat kental.
Sifat-sifat yang ditunjukkan tiap karakter menunjukkan rasa humanis yang
tinggi dalam diri seorang remaja dalam menyikapi kerasnya kehidupan
ini.
Nilai Sosial
Nilai sosial dalam novel ini sangat menonjol. Hal itu dibuktikan rasa
setia kawan yang begitu tinggi antara tokoh Ikal, Arai, dan Jimbron.
Masing-masing saling mendukung dan membantu antara satu dengan yang lain
dalam mewujudkan impian-impian mereka sekalipun hampir mencapai batas
kemustahilan. Dengan didasari rasa gotong royong yang tinggi sebagai
orang Belitong, dalam keadaan kekurangan pun masih dapat saling membantu
satu sama lain.
Nilai Adat istiadat
Nilai adat di sini juga terasa sangat kental terasa. Adat kebiasaan
sekolah tradisional yang masih mengharuskan siswanya mencium tangan
kepada gurunya, ataupun mata pencaharian warga yang sangat keras dan
kasar yaitu sebagai kuli tambang timah tergambar jelas di novel ini.
Sehingga menambah khazanah budaya yang lebih Indonesia.
Nilai Agama
Nilai agama pada novel ini juga secara jelas tergambarkan. Terutama pada
bagian-bagian dimana ketiga tokoh ini belajar dalam sebuah pondok
pesantren. Banyak aturan-aturan islam dan petuah-petuah Taikong (kyai)
yang begitu hormat mereka patuhi. Hal itu juga yang membuat novel ini
begitu kaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar